Kamis, 22 Desember 2016

Makalah_Pengembangan Dari Batu Kapur Untuk Pembuatan Gypsum


Makalah



                           


PENGEMBANGAN DARI BATU KAPUR UNTUK PEMBUATAN GYPSUM





Di susun oleh :
Nanda Yulianda Putra    NPM : 16510003
Ricky Gulo                     NPM : 16510008
Ramadani                       NPM : 16510017









FALKULTAS TEKNIK SIPIL
PROGRAM  STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA
TAHUN AJARAN 2016-2017









KATA PENGANTAR

 Assalamu’alaikum   wr.wb

Alhamdulillah segala puji syukur kepada ALLAH SWT, atas segala rahmad dan hidayah-
Nya serta karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan  penyusunan makalah ini.
Sholawat dan salam semoga tercurahkan atas Rasulallah  Nabi Muhammad SAW, keluarga para
sahabat dan pengikutnya yang setia hingga akhir Zaman.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesenmpurnaan makalah ini. 
Semoga segala kebaikan yang diterima menjadi berkat tersendiri bagi penulis,  sehingga
menjadi bekal yang sangat bermanfaat dikehidupan penulis nantinya.  
Akhir kata apa yang telah penulis lakukan dapat bermanfaat bagi seluruh  pembaca dan
pihak-pihak yang membutuhkan, kritik dan saran yang membangun  penulis terima untuk
menyempurnakan dimasa mendatang.


Jakarta,     September  2016

        penyusun





DAFTAR ISI


JUDUL                                                                                                                    HALAMAN

KATAPENGANTAR     …………………….……………………………………     1   
DAFTAR ISI    ……………………………………………………… …... ……...     2
BAB I PENDAHULUAN  
I.1      Latar Belakang       ………………………………………………….………    4       
I.2      Tujuan Penulisan    ………………………………………………..  ………     5
BAB II   PEMBAHASAN     
a. Sejarah Gypsum          …… ………………………………………………….….      7
b. Spesifikasi Gypsum       …………………..……………….…………………….      9 
c.  Proses Pembuatan kapur (gamping) untuk bahan baku industri ………   ...…….    13
d. Manfaat Batu Kapur    ………………………………………………………….       20
e. Alat Pembuat Gypsum    ……………………………………………………..         23
f. Bahan Pembuatan Gypsum   ……………………………………………………      24
  
BAB III  PROSES PEMBUATAN
 A. Tahap I (Pengadukan bahan gypsu     …………………………………….    27
 B. Tahap II (Penuangan bahan gypsum ke dalam cetakaN   .. ……………………..   28

 C..Tahap III (Pemasangan Roving)   ………………………………………………    29
 D. Tahap IV (Pelepasan gypsum dari cetakan)   …………………………………….  30
 E. Teknik Pemasangan Gypsum   …………………………………………………..    31
 F. Perkembangan Gypsum   …………………………………………………………. 33

BAB IV PENUTUP

A.     Kesimpulan    ………………………………………………         39
B.     Saran    ……………………………………………………..          39

DAFTAR PUSTAKA    ……………………………………………..       40








BAB 1.  PENDAHULUAN



1.1              Latar Belakang
Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi.Selain untuk tempat tinggal seluruh anggota keluarga, rumah juga harus merupakantempat hunian yang nyaman untuk beraktivitas dan berinteraksi antar anggota keluargasehingga setiap anggota keluarga merasa betah untuk tinggal di rumah seperti slogan
 Rumahku Istanaku.
 Untuk menciptakan hunian yang nyaman, perlu adanya usaha yang dilakukanantara lain dengan menambah nilai artistik rumah itu sendiri. Cara untuk menambahnilai seni suatu rumah, diantaranya dengan memberi desain baik desain eksterior maupun desain interior. Contoh desain eksterior antara lain desain rumah, penataanlahan, pembuatan taman, sedangkan contoh desain interior antara lain pemilihan cat, pemilihan dan peletakan furniture serta pemasangan material gypsum pada plafonrumah.Material gypsum yang dulunya lebih banyak digunakan sebagai penyekat atau partisi, belakangan ini kehadiran gypsum sebagai material plafon makin digemari. Haltersebut tentu saja tidak mengherankan. Selain murah, gypsum juga lebih mudahdibentuk dan terlihat lebih bersih dibandingkan material lain.Sesuai dengan namanya, material gypsum terbuat dari mineral gypsum denganrumus molekul CaSO4.2H2O yang merupakan garam yang pertama kali mengendapakibat proses evaporasi air laut.Orang membuat gypsum mempunyai beberapa tujuan antara lain untuk tujuanseni dan tujuan ekonomis. Tujuan itulah yang membuat orang tertarik memproduksigypsum. Tujuan seni adalah untuk menambah nilai artistik dan nilai estetik yangtinggin pada desain suatu rumah sehingga menjadi hunian yang nyaman dan ideal.

Sedangkan tujuan ekonomis adalah untuk menambah pendapatan pengrajin yangmembuat dan memasang gypsum. Cara membuat dan memasang gypsum mudah tetapimemberi pemasukan yang cukup besar. Atas dasar itu maka disusunlah makalah inisebagai bahan pembelajaran tentang keterampilan membuat gypsum yang jelas danmudah dipahami

1.3              Tujuan
Adapun tujuan makalah pembelajaran ini adalah :
1.      Menyediakan bahan belajar tentang cara membuat gypsum yang mudah dan jelas dipahami.
2.      .Memberikan informasi tentang usaha produksi gypsum bagi yangmembutuhkan








  



BAB II.  PEMBAHASAN
A.     Sejarah Gypsum
Kata gipsum berasal dari kata kerja dalam bahasa Yunani μαγειρεύω, yang artinya memasak. Disebut memasak karena di daerah Montmartre, Paris, pada beberapa abad yang lalu orang-orangnya membakar gipsum untuk berbagai keperluan, dan material tersebut kemudian disebat dengan plester dari Paris. Orang-orang di daerah ini juga menggunakan gipsum sebagai krim untuk kaki, sampo, dan sebagai produk perawatan rambut lainnya. Karena gipsum merupakan mineral yang tidak larut dalam air dalam waktu yang lama, sehingga gipsum jarang ditemui dalam bentuk butiran atau pasir. Tetapi ada suatu kejadian unik di White Sands National Monument, di negara bagian New Mexico, Amerika Serikat, terdapat 710 km² pasir gipsum putih yang cukup sebagai bahan baku untuk industri drywall selama 1000 tahun. Kristal gipsum terbesar dengan panjang lebih dari 10 meter pernah ditemukan di Naica, Chihuihua, Mexico.
Gipsum banyak ditemukan di berbagai daerah di dunia, yaitu Jamaika, Iran, Thailand, Spanyol (penghasil gipsum terbesar di Eropa), Jerman, Italia, Inggris, Irlandia, Manitoba, Ontario, Canada, New York, Michigan, Indiana, Texas, Iowa, Kansas, Oklahoma, Arizona, New Mexico, Colorado, Utah, Nevada, Paris, California, New South Wales, Kalimantan, dan Jawa Barat.

Gipsum dari New South Wales, Australia
Gipsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang mendominasi pada mineralnya. Gipsum yang paling umum ditemukan adalah jenis hidrat kalsium sulfat dengan rumus kimia CaSO4.2H2O. Gipsum adalah salah satu dari beberapa mineral yang teruapkan. Contoh lain dari mineral-mineral tersebut adalah karbonat, borat, nitrat, dan sulfat. Mineral-mineral ini diendapkan di laut, danau, gua dan di lapian garam karena konsentrasi ion-ion oleh penguapan. Ketika air panas atau air memiliki kadar garam yang tinggi, gipsum berubah menjadi basanit (CaSO4.H2O) atau juga menjadi anhidrit (CaSO4). Dalam keadaan seimbang, gipsum yang berada di atas suhu 108 °F atau 42 °C dalam air murni akan berubah menjadi anhidrit.
Gipsum memiliki banyak kegunaan sejak zaman prasejarah hingga sekarang. Beberapa kegunaan gipsum, yaitu.
  • Drywall
  • Bahan perekat.
  • Penyaring dan sebagai pupuk tanah. Di akhir abad 18 dan awal abad 19, gipsum Nova Scotia atau yang lebih dikenal dengan sebutan plaister, digunakan dalam jumlah yang besar sebagai pupuk di ladang-ladang gandum di Amerika Serikat.
  • Campuran bahan pembuatan lapangan tenis.
  • Sebagai pengganti kayu pada zaman kerajaan-kerajaan. Contohnya ketika kayu menjadi langka pada Zaman Perunggu, gipsum digunakan sebagai bahan bangunan.
  • Sebagai pengental tofu karena memiliki kadar kalsium yang tinggi, khususnya di Benua Asia (beberapa negara Asia Timur) diproses dengan cara tradisonal.
  • Sebagai penambah kekerasan untuk bahan bangunan
  • Untuk bahan baku kapur tulis
  • Sebagai salah satu bahan pembuat portland semen
  • Sebagai indikator pada tanah dan air
  • Sebagai agen medis pada ramuan tradisional China yang disebut Shi Gao
B.     Spesifikasi Gypsum
1.      Klasifikasi Gypsum
Gipsum secara umum mempunyai kelompok yang terdiri dari gipsum batuan, gipsit alabaster, satin spar, dan selenit. Gipsum juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tempat terjadinya, yaitu endapan danau garam, berasosiasi dengan belerang, terbentuk sekitar fumarol vulkanik, efflorescence pada tanah atau gua-gua kapur, tudung kubah garam, penudung oksida besi (gossan) pada endapan pirit di daerah batu gamping.
Perkembangan desain interior yang semakin pesat mendorong berkembangnya berbagai jenis material untuk mendukung keindahan sebuah ruangan. Salah satunya adalah gypsum yang memiliki banyak keunggulan. Banyaknya merk gypsum yang ada, menuntut Anda untuk memilih gypsum berkualitas baik. Salah satunya adalah Elephant Gypsum Board yang terbuat dari batuan gips alami yang dilapisi kertas khusus pada permukaannya, serta diproduksi dengan teknologi modern Eropa dan Amerika Serikat. Elephant Gypsum Board memiliki beberapa tipe papan gypsum untuk plafon dan partisi dan bisa disesuaikan dengan fungsinya.


  


A . Standar Type

Papan gypsum yang umum digunakan pada berbagai jenis bangunan tanpa kebutuhan teknis tertentu. Memiliki ketebalan 9mm, berat  19kg dan 12 mm, 25,3kg dengan ukuran 1.200x2.400mm.

    1. Moisture Resistant Type



(Foto: Dok. Bintang Home)
Diproses dengan bahan tambahan silikon dan kertas khusus untuk meningkatkan ketahanan terhadap kelembaban. Cocok untuk diaplikasikan di area kamar mandi dan teras dengan ketebalan 10-12mm.

    1. Fire Resistant Type



















(Foto: Dok. Bintang Home)
Diproses dengan bahan tambahan serat fiber dan kertas khusus untuk meningkatkan ketahanan terhadap api. Memiliki ketebalan hingga 15mm dan mampu bertahan 0,5-2 jam baru terbakar.

    1. Perporated Type









(Foto: Dok. Bintang Home)
Terbuat dari papan gypsum standar dengan permukaan depan diberi motif dan digunakan pada plafon dengan sistem rangka ekspos. Terdiri dari 2 motif, yaitu Pin Hole dan Nuvo Fissured.


Gipsum (CaSO4.2H2O) merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin bertambah. Sebagai mineral evaporit, endapan gypsum berbentuk lapisan di antara batuan-batuan sedimen batugamping, serpih merah, batupasir, lempung, dan garam batu, serta sering pula berbentuk endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuansedimen. Gipsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang bervariasi. Gipsum mempunyai kelompok yang terdiri dari gypsum batuan, gipsitalabaster, satin spar, dan selenit. Gipsum umumnya berwarna putih, namun terdapatvariasi warna lain, seperti warna kuning, abu-abu, merah jingga, dan hitam, hal initergantung mineral pengotor yang berasosiasi dengan gypsum. Gipsum umumnyamempunyai sifat lunak, pejal, kekerasan 1,5 – 2 (skala mohs), berat jenis 2,31 – 2,35,kelarutan dalam air 1,8 gr/l pada 00C yang meningkat menjadi 2,1 gr/l pada 400C, tapimenurun lagi ketika suhu semakin tinggi ( Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara,2005).Gypsum sering digunakan sebagai material pada plafon rumah. Hal tersebuttentu saja tidak mengherankan. Selain murah, gypsum juga lebih mudah dibentuk danterlihat lebih bersih dibandingkan material lain. Sebab, dalam aplikasinya, gypsum tak akan meninggalkan nat atau garis batas antar papan seperti pada plafon berbahantriplek (plywood) meski gypsum dipasang pada bidang yang lebar sekalipun. Meskipunrelatif lebih mudah dalam aplikasinya, meterial gypsum sebagai bahan dasar plafonmemiliki kelemahan yakni tidak tahan terhadap air dan bila terjadi rembesan air dariatap mengenai plafon, gypsum tersebut akan meninggalkan noda bercak pada permukaannya (Neisha-Diva, 2007).Gypsum adalah suatu seni dekorasi untuk memberi nilai artistik pada plafonsehingga rumah menjadi cantik. Gypsum dibuat dari bahan dasar yang disebut casting

(bubuk lembut berwarna putih). Bahan itu mudah diperoleh di toko bangunan. Gypsummempunyai berbagai macam bentuk dan motif yang beraneka ragam sesuai dengankeinginan pemilik rumah, karena cetakan dapat dibuat bermacam – macam sesuaidengan motif yang telah dirancang, misalnya bentuk lurus dengan bermacam motif, bentuk oval atau melingkar dengan berbagai motif pula (Melati Indri Hapsari, SKM,dkk. 2003).




1.  Proses pembuatan Batu Kapur (gamping) untuk bahan baku industri


Kapur merupakan salah satu bahan bangunan yang tidak asing lagi bagi kita, namun tidak banyak yang mengetahui asal kapur terbentuk, jenis kapur apa yan g baik untuk bahan bangunan dan bagaimana proses pembuatan kapur untuk bahan bangunan.
TERBENTUKNYA BATU KAPUR/GAMPING
Batu gamping dapat dibedakan menjadi dua yaitu batu gamping non klastik dan batu gamping klastik. Batu gamping non klastik merupakan koloni binatang laut terutama terumbu dan koral yang merupakan anggota coelenterate sehingga di lapangan tidak menunjukkan perlapisan yang baik dan belum banyak mengalami pengotoran mineral lain. Sedangkan batu gamping klastik merupakan hasil rombakan jenis batu gamping non klastik. (Sukandarumidi 2004, dalam Koordijanto 2009)
Batu gamping yang komponennya berasal dari fasies terumbu oleh fragmentasi mekanik, kemudian mengalami transportasi dan diendapkan kembali sebagai partikel padat diklasifikasikan dalam batu gamping allochton rudstone
Batu gamping (limestone) (CaCO3) adalah sebuah batuan sedimen terdiri dari mineral calcite (kalsium carbonate). Sumber utama dari calcite ini adalah organisme laut. Organisme ini mengeluarkan shell yang keluar ke air dan terdeposit di lantai samudra sebagai pelagic ooze
PROSES PEMBUATAN KAPUR UNTUK BAHAN BANGUNAN




1. Penambangan

Gambar 1. Penambangan Batu Gamping untuk Bahan Baku Industri Kapur Bahan Bangunan
Batu gamping untuk bahan baku umumnya dipecah dengan ukuran   tidak terlalu besar, supaya mempermudah proses pembakaran selanjutnya.

2. Pembakaran
Usaha pembakaran batu gamping hampir seluruhnya dikerjakan oleh pengrajin tobong kapur tradisional dikawasan dekat sumber kapur mentah dan umumnya dekat dengan kawasan hutan, Industri pembakaran kapur termasuk industri yang padat energi karena 6065% biaya produksinya merupakan biaya energi. Memecah batu gamping dengan ukuran lebih kecil artinya memperluas permukaan batu gamping sehingga panas akan lebi cepat tersebar dan batu gamping menjadi matang (istilah pada industri pembuatan kapur)






Gambar 2. Tampak Atas Tobong Pembakaran Batu Gamping


Gambar 3. Tampak Samping Tobong Pembakaran Batu Gamping
Bentuk tobong pembakaran batu gamping menjadi kapur bahan bangunan sangat beragam pada tiap daerah. Di Kabupaten Blora, pada Desa Ngampel, bentuk tobong merupakan galian tanah dengan bentuk lingkaran kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam galian tersebut, dan dibakar dengan menggunaka bahan bakar dari kayu.


Gambar 4. Tobong Pembakaran Batu Gamping

3. Pendinginan
Batu gamping yang telah “matang” disiram dengan air. Batu gamping yang semula keras menjadi bubuk kapur. Pada industri pembuatan kapur, produsen melayani bentuk batu kapur yang berupa bubuk (yang sudah disiram) ada juga yang masih berbentuk bongkahan (sudah dibakar).

Gambar 5. Proses Pendinginan

Gambar 6. Timbunan Kapur setelah Proses Pendinginan.



MENGENAL JENIS-JENIS KAPUR SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
Kapur tohor adalah hasil pembakaran batu kapur alam yang komposisinya sebagian besar merupakan kalsium karbonat (CaCO3) pada temperature diatas 900 derajat Celsius terjadi proses calsinasi dengan pelepasan gas CO2 hingga tersisa padatan CaO atau bisa juga disebut quick lime
CaCO3 (batu kapur) —>  CaO (kapur tohor) + CO2
Kapur padam adalah hasil pemadaman kapur tohor dengan air dan membentuk hidrat
CaO + Air ( H2O )     —–>  Ca (OH)2(kapur padam) + panas
Kapur udara adalah.kapur padam yang diaduk dengan air setelah beberapa waktu campuran tersebut dapat mengeras di udara karena pengikatan karbon dioksida
Ca (OH)2 +CO2        ——->  Ca CO3 + H2O
Kapur hidrolis adalah kapur  padam yang diaduk dengan air setelah beberapa waktu campuran dapat mengeras baik didalam air maupun didalam udara
SIFAT-SIFAT KAPUR
  • —Plastis,
  • —Dapat mengeras dengan cepat sehingga memberi kekuatan pengikat
  • —Mudah dikerjakan tanpa melalui proses pabrik
  • —Menghasilkan rekatan yang bagus untuk mortar/plesteran.
FUNGSI KAPUR :
  • Perekat ( industri semen, bahan mortar, plesteran, dll )
  • Untuk hidrolisasi ( industri sabun, dll )
  • Bahan absorbsi ( bahan pemutih, dll )
  • Pelarut / solvent (ind. Cat casein, dll )
  • Bahan dihidrasi (pengering udara, dll)
  • Flokulan (ind, gula dll)
  • Fluk (pembuatan keramik, dll)
  • Pelumas (pembuat kawat, dll)
  • Bahan koustik (ind. pulp sulfat, dll) .
  • Untuk netralisasi (pemurnian air, dll)
  • Stabilisasi TanahAda beberapa hal yang patut kita waspadai, kapur berupa bubuk yang sudah dikemas, terkadang oleh oknum produsen kapur dicampur dengan bahan pemutih atau bahan tertentu sehingga kualitasnya kurang baik. Untuk mendapatkan bahan kapur sebagai bahan bangunan yang baik, sebaiknya belilah kapur tohor, yaitu kapur hasil pembakaran yang masih berupa bongkahan, belum disiram air. Pada saat akan kita gunakan, sediakanlah tempat untuk menuang kapur tohor tersebut, kemudian siramlah dengan air.  Jika terjadi letupan-letutan kecil atau terjadi rekahan akibat panas dan bongkahantersebut luluh menjadi bubuk maka kapur tohor tesebut berkaulias bagus. Sebaiknya, aduk, dan biarkan terlebih dahulu kurang lebih 1 minggu supaya dingin dan siap dijadikan bahan bangunan.


1.      Manfaat Batu Kapur
Adapun pemanfaatan dari kapur diantaranya adalah :
1.        Bahan bangunan
Bahan bangunan yang dimaksud adalah kapur yang dipergunakan untuk plester,adukan pasangan bata, pembuatan semen tras ataupun semen merah.
2.        Bahan penstabilan jalan raya
Pemaklaian kapur dalam bidang pemantapan fondasi jalan raya termasuk rawa yang dilaluinya.Kapur ini berfungsi untuk mengurangi plastisitas, mengurangi penyusutan dan pemuaian fondasi jalan raya.
3.        Sebagai pembasmi hama
Sebagai warangan timbal (PbAsO3) dan warangan kalsium (CaAsO3) atau sebagai serbuk belerang untuk disemprotkan.
4.        Bahan pupuk dan insektisida dalam pertanian
Apabila ditaburkan untuk menetralkan tanah asam yang relatife tidak banyak air, sebagai pupuk untuk menambah unsur kalsium yang berkurang akibat panen, erosi serta untuk menggemburkan tanah.Kapur ini juga dipergunakan sebagai disinfektan pada kandang unggas, dalam pembuatan kompos dan sebagainya.
5.        Penjernihan air
Dalam penjernihan pelunakan air untuk industri , kapur dipergunakan bersama-sama dengan soda abu dalam proses yang dinamakan dengan proses kapur soda.



2.6Kelebihan dan kelemahan proses pembuatan batu kapur :
1. Tungku Batch
Kelebihan :      
 - Biaya produksinya paling murah di banding proses saft kiln dan rotari kiln.
Kelemahan - Kualitas hasil produksi kapur tohor paling rendah di banding dengan proses saft kiln dan rotari kiln.
 -   Kapasitas kapur gamping yang di muat paling sedikit dibanding yang lain 60 ton.


2. Tungku Vertikal (saft Kiln)
Kelebihan  :
 -hasil produksi lebih baik dari tungku batch.
-lebih hemat bahan bakar.
1.      Rotary Kiln
Kelebihan :
 -Kapasitas paling tinggi.
-      Dapat menghasikan gampingdengan kualias yang seragam
Kelemahan 
- Memerlukan biaya yang besar.
Di bawah adalah data tentang kapasitas produksi kapur di Indonesia :
Kapasitas produksi kapur dan jumlah limbah per bulan No.
Nama Pabrik Kapur
Jml Kapur (ton)
Persts. limbah (%)
Jml Limbah (ton)
1.
Sinar Baru
140
5
7
2.
Bina Raksa
220
4.5
10
3.
Subur
200
5
10
4.
Putra Jaya
150
3.3
5
5.
Gunung Kawi
320
4.4
14
6.
Karya Mekar
310
3.9
12
7.
Okubawa Sakti
96
6.25
6
Jumlah
7
1436 ton
4.62 %
64 ton
















A. Alat Pembuatan Gypsum
      Dalam pembuatan gypsum ini ada beberapa alat yang harus dipersiapkan, antara lain :
  1. Ember atau alat sejenisnya. Ember digunakan sebagai tempat untuk mengaduk casting dengan air. Jika ember tidak ada bisa menggunakan alat lain yang sejenis, yang penting bisa digunakan sebagai tempat untuk mengaduk.
  2. Kuas. Dalam memilih kuas hendaknya yang berbulu halus dan kuat, supaya bulu kuas tidak mudah lepas apabila dipakai untuk meratakan minyak pada sebuah cetakan. Kuas yang baik ujung bulunya bercabang dua atau bercabang tiga. Karena kuas yang mempunyai bulu bercabang akan mempunyai kemampuan daya serap yang tinggi pada minyak sehingga penggunaannya lebih lama dan tidak harus sering menyelupkan pada minyak.
  3. Timbangan. Timbangan digunakan untuk mengukur jumlah casting yang akan digunakan untuk mencetak gypsum.
  4. Gelas Ukur.  Gelas ukur digunakan untuk menakar air yang akan digunakan untuk mencetak gypsum.




  1. Cetakan. Cetakan gypsum bermacam - macam ada yang bentuknya oval dengan berbagai macam ornamen, bulat/lingkaran, dan “profil”. Cetakan bisa dibeli atau dibuat sendiri. Yang perlu diperhatikan pada saat membeli cetakan adalah bentuk ornamen dan kehalusan ornamen karena akan mempengaruhi hasil cetakan gypsum. Selain itu, juga harus dipilih yang kuat dan tidak rapuh. Cetakan gypsum ini bisa diperoleh di toko – toko bahan bangunan yang menyediakan cetakan tersebut.










  1. Sarung tangan karet. Sarung tangan karet berfungsi untuk melindungi tangan pada saat mengaduk bahan pembuatan gypsum. Sarung tangan karet ini mudah diperoleh di toko-toko bahan bangunan dengan harga yang murah.
  2. Sekop. Sekop dalam pembuatan gypsum digunakan sebagai alat pengaduk pada saat pencampuran antara casting dengan air, supaya hasilnya merata.
  3. Rakel.  Rakel mempunyai bentuk persegi panjang yang terdiri dari dua bahan yaitu kayu dengan karet dan mempunyai fungsi untuk meratakan larutan casting pada sebuah sisi cetakan.






B. Bahan Pembuatan Gypsum
      Dalam pembuatan gypsum ini ada beberapa bahan yang harus dipersiapkan, yaitu :
1.      Casting. Casting merupakan bahan utama dalam pembuatan gypsum yang mempunyai bentuk seperti bubuk lembut dengan warna putih. Casting yang baik adalah casting dengan bentuk bubuk yang semakin lembut dan dengan warna yang semakin putih. Untuk mendapatkan casting dapat diperoleh di toko-toko tertentu yang menyediakan bahan tersebut seperti toko bangunan dengan merk yangbervariasi seperti:
~ Jaya Board
~ Elephant Board
~ SGP Casting
~ Judal Board

2.      Roving. Roving dalam pembuatan gypsum digunakan sebagai bahan penguat pada waktu pencetakan. Roving bentuknya seperti serabut yang sudah tertata rapi, sehingga nantinya jika ingin digunakan tinggal memotongnya sesuai ukuran dengan yang diinginkan.





3.      Air. Air digunakan sebagai bahan untuk mencampur casting. Air yang digunakan bisa air sumur, air PAM, air artetis, yang tidak mengandung garam. Karena air yang mengandung kadar garam yang tinggi menyebabkan gypsum tidak tahan lama atau mudah pecah.
4.     Minyak.  Minyak yang digunakan dalam pembuatan gypsum bisa dibuat dengan menggunakan bahan lemak dari binatang lembu atau kerbau yang dipanaskan atau dimasak sekitar 5 menit sampai lemak itu mencair kemudian campurkan dengan solar dengan perbandingan 2 : 1, kemudian dimasak lagi sekitar 5 menit sambil diaduk agar kedua cairan itu menyatu sehingga menjadi sebuah minyak yang sudah siap di gunakan.Dengan penggunaan  minyak yang dibuat dari bahan lemak sapi akan menghasilkan gypsum yang sesuai dengan keinginan yaitu tetap akan berwarna putih dan bersih tidak bercampur dengan warna minyak.
5.      Tali.  Tali nantinya digunakan sebagai pengait gypsum untuk digantungkan setelah dilepas dari cetakan, untuk itu tali yang dipilih harus kuat, bisa tali rafia atau sejenisnya.


.
     










BAB III . PROSES PEMBUTAN


Pembuatan gypsum melalui beberapa proses kegiatan. Proses kegiatan itu harus dilaksanakan secara runtut dan benar agar menghasilkan gypsum yang sesuai dengan keinginan dan mempunyai kualitas yang bagus. Tahap – tahap proses pembuatan gypsum yaitu:
1.      Tahap I (Pengadukan bahan gypsum)
Proses awal pembuatan gypsum diawali dengan pengadukan bahan gypsum. Adapun bahan yang dipakai dalam proses pengadukan adalah:
o   casting
o   air
Sedangkan alat yang persiapkan adalah:
o Timbangan, yang digunakan untuk menakar ukuran jumlah casting yang akan diaduk sehingga disesuaikan dengan bentuk gypsum yang akan dibuat.
o Gelas ukur, yang digunakan untuk menakar air.
o Ember atau tempat lain yang mirip bentuknya yang bisa digunakan untuk tempat  mengaduk.
o Sekop, yang digunakan untuk mengaduk atau alat alternatif lain yang mirip sekop yang bisa dibuat dari bahan kayu atau sejenisnya, yang nantinya bisa digunakan untuk mengaduk dengan merata.
Proses tahap 1:
Pertama kita mempersiapkan sebuah cetakan yang akan dipakai membuat gypsum dalam keadaan  bersih dan kering, mulailah diolesi minyak yang telah dibuat agar gypsum tidak melekat dan mudah dilepaskan dari cetakan.
Mula-mula dipersiapkan dulu bahannya yaitu dengan menimbang casting dan menakar air yang akan dipergunakan sesuai dengan bentuk ukuran gypsum, dengan perbandingan 1 : 2, artinya jika kita menggunakan casting 2 Kg maka untuk airnya 1 liter.
Masukkan casting yang sudah ditakar ke dalam ember, setelah itu baru diberikan air. Tunggu 5 menit, supaya kekentalan air merata. Setelah 5 menit baru kita aduk dengan menggunakan sekop sampai benar – benar rata.







Gambar 1. Proses pembuatan gypsum tahap I



2.Tahap II (Penuangan bahan gypsum ke dalam cetakan)
Setelah bahan pada proses pertama selesai dikerjakan maka tahap kedua adalah menuangkan adonan tersebut ke dalam cetakan. Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan adalah cetakan gypsum yang akan dibuat dan adonan casting yang telah dicampur dengan air yang sudah dikerjakan pada tahap pertama.
Cara penuangannya adalah persiapkan dulu cetakan pada tempat yang datar supaya nantinya adonan yang dituangkan betul – betul merata. Kemudian tuangkan adonan ke dalam cetakan secara pelan – pelan hingga merata dengan ketinggian kurang lebih 1 cm dari tepi cetakan, jadi tidak semua adonan tadi kita tuangkan ke dalam cetakan.





 Gambar 2. Proses pembuatan gypsum tahap II
 3.Tahap III (Pemasangan Roving)
Dalam tahap pemasangan roving ini alat dan bahan yang perlu dipersiapkan adalah sisa adonan sebelumnya. Roving yang sudah dipotong kira-kira 25 cm yang jumlahnya disesuaikan dengan ukuran cetakan dan tali ( bisa tali ravia atau sejenisnya) yang kuat karena nantinya digunakan untuk menggantung hasil cetakan. Roving juga harus disesuaikan dengan rakel yang berfungsi untuk meratakan.
Dalam tahap pemasangan roving ini, pertama kita ambil roving yang sudah dipotong sesuai dengan ukuran kemudian kita letakkan roving tersebut ke dalam cetakan yang sudah dilakukan pada tahap 2 dengan cara menebarkan roving ke dalam cetakan yang sudah diisi adonan tadi secara merata.
Setelah roving kita tebarkan secara merata, selanjutnya ialah merapikan tepi cetakan dari roving yang mungkin menjuntai keluar dengan menggunakan “rakel”. Tetapi untuk salah satu ujung sisi, kita sisakan roving tadi untuk mengaitkan tali penggantungnya. Jadi tidak semua tepi cetakan kita rapikan dari roving.
Adapun cara mengaitkan tali ialah letakkan tali secara melintang ke dalam sisa roving, kemudian sisa roving kita gulung sekali ke arah dalam cetakan sehingga membuat tali tadi menjadi melingkar.
Setelah itu tuangkan sisa adonan tadi ke dalam cetakan gypsum sampai penuh. Langkah selanjutnya ialah mengeringkannya sampai kurang lebih 30 menit.






  Gambar 3. Proses pembuatan gypsum tahap III


4.Tahap IV (Pelepasan gypsum dari cetakan)
Setelah kurang lebih 30 menit, gypsum sudah kering dan siap untuk dilepas dari cetakan. Ada dua cara melepaskan gypsum dari cetakan sesuai dengan model
cetakan yaitu:
a. Cetakan model lurus
Untuk cetakan model lurus pelepasan dimulai dari salah satu ujung dengan membukanya secara perlahan-lahan, kemudian kita gerakkan telapak tangan kita hingga ujung yang satunya lagi, sampai semua gypsum terlepas.
b. Cetakan oval/melingkar
Yaitu dengan cara diketukkan pelan – pelan dan hati – hati, secara menyeluruh ke semua bagian cetakan sampai gypsum terlepas. Setelah gypsum terlepas gantungkan untuk menambah kekeringannya.
Gambar 4. Cara melepas gybsum model lurus              Gambar 5. Cara melepas gypsum bentuk oval







1.       Teknologi Pemasangan Gypsum
Teknik pemasangan gypsum sendiri dibagi menjadi 2 cara, yaitu:

ü  Menggunakan rangka kayu diserut
Rangka kayu harus diserut, agar rata saat pemasangannya. Gunakan kayu dengan kualitas yang baik, sebagai rangka gypsum kita tidak boleh sembarangan dalam memilih jenis kayu. Hal tersebut karena fungsi rangka ini untuk menopang gypsum nanti. Keuntungan rangka kayu adalah bisa diinjak diatasnya saat orang hendak membenarkan instalasi listrik

Besi Hollow sangat baik digunakan untuk pemasangan rangka besi plafon dan dinding partisi rumah, gedung,dll. Kelebihan besi hollow yaitu lebih cepat pemasangannya, lebih kuat, lebih murah, tidak perlu di cat lagi, tahan karat, anti rayap, dan bebas perawatan.




Kelebihan Gypsum sendiri ada 2, yaitu:
1.  Hasilnya yang rata dan tampak seperti tidak ada sambungan. Hal tersebut sulit diperoleh jika kita menggunakan bahan plafond triplex atau GRC. Sambungannya akan terlihat saat sudah berumur kira-kira 6 bulan ke atas. Memang di awal nampak rata, namun bahan triplex dan GRC sulit untuk disambung.
2.  Jika ada kerusakan cukup bagian tertentu saja yang diperbaiki, tidak perlu semuanya. Karena gypsum menggunakan sistem dempul yang mirip dengan body mobil. Jadi kita dapat mudah menangani kerusakan.

Kelemahan gypsum yaitu:
1.  Rentan terhadap air dan suhu yang lembab
2.  Mudah bernoda
3.  Akan hancur jika terkena air
Oleh karena itu sebaiknya gypsum benar-benar dijauhkan dari pengaruh air yang dapat merusaknya.
Tahap pemasangan gypsum, yaitu sebagai berikut.
§ Langkah 1
Pada langkah pertama , kita memasang rangkanya terlebih dahulu, disini kita bisa menggunakan rangka kayu maupun besi hollow. Sesuai dengan gambar diatas, rangka dipasang dengan arah vertikal dan horizontal.

Langkah 2


Langkah kedua yaitu membuat “cakotan” pada rangka besi tersebut. Hal tersebut di lakukan untuk menopang gypsum dan memperkecil bentang pada besi hollow.
§ Langkah 3
Pada langkah ini, gypsum sudah bisa dipasang
Langkah 4
Menutupi sambungan gypsum dengan semen putih dan biasanya ditambahkan isolasi tertentu.
§ Langkah 5
Langkah ini terdiri dari 2 bagian yaitu pemasangan List Gypsum dan juga finishing yang berupa pengecatan gypsum.
1.      Perkembangan Gypsum

Plafon gypsum merupakan bagian atap rumah yang berfungsi untuk mengurangi dampak panas, selain itu berperan dalam menutupi bagian kasar dari atap rumah. Seiring dengan perkembangan jaman dan majunya dunia properti khususnya perkembangan arsitektur, desain plafon gypsum juga telah mengalami berbagai perubahan atau lebih tepatnya tidak hanya sebagai pelapis rangka atap rumah tetapi plafon gypsum telah menjadi bagian dari desain interior rumah.
Untuk menselaraskan plafon dengan desain rumah para desainer/arsitek tidak lagi terpaku dengan bahan-bahan seperti kayu atau triplex namun bisa bermacam-macam, salah satunya menggunakan gypsum. Penggunaan plafon gypsum telah menambah varian bahan/struktur atap, tidak itu saja penggunaan plafon gypsum juga  meiliki beberapa keuntungan antara lain, atap yang menggunakan plafond gypsum dapat meminimkan/menyerap suhu panas sehingga ruangan akan terasa lebih sejuk, plafon gypsum mudah di desain sesuai dengan interior set yang di harapkan dan untuk perawatan plafon gypsum cukup mudah.
 




Dengan hadirnya plafon gypsum sebagai bagian dari atap rumah maka menambah alternatif pilihan dari interior dan untuk mempertegas tampilan plafond, pada pinggiran plafon gypsum di tambahkan dengan list gypsum sehingga membuat batas antara dinding/tembok dengan plafon menjadi rapat dan ini akan membuat tampilan plafon gypsum menjadi lebih elegan.
Saat ini sudah sangat beragam desain dan model plafon gypsum dari model plafon yang klasik banyak di pakai di perumahan sampai model plafon gypsum yang minimalis seperti pada perkantoran.
Penggunaan plafon gypsum juga dapat memberikan kesan pada rumah anda dan untuk memberikan kesan yang tepat /kesan yang mewah pada kepada tamu yang berkunjung ke rumah Anda maka hendaklah anda memilih/menggunakan tenga ahli pemasangan gypsum yang tepat.
















A.   Gambar gambar Gypsum

Berikut foto sampel dari beberapa gipsum tersebut :









































BAB IV. KESIMPULAN

A

1.      sering digunakan sebagai material pada plafon rumah.
2.      Gypsum dibuat dari bahan dasar yang disebut casting (bubuk lembut berwarna putih).
3.      Proses pembuatan gypsum meliputi pengadukan bahan gypsum, penuangan bahan gypsum ke dalam cetakan, pemasangan roving dan pelepasan gypsum dari cetakan.
B. Saran
1.      Untuk perawatannya casting sebaiknya ditaruh di tempat yang kering dan tidak lembab serta jangan sampai terkena air sedikit pun dengan maksud agar casting tidak mudah mengeras atau membatu.
2.      Air yang digunakan sebaiknya tidak mengandung garam. Karena air yang mengandung kadar garam yang tinggi menyebabkan gypsum tidak tahan lama atau mudah pecah.











                                  BAB V . DAFTAR PUSTAKA

Hapsari, Idri Melati, dkk. 2003. Gypsum Membuat Rumah jadi Mewah. Proyek Pemberdayaan UPT dan Tenaga Kependidikan Luar Sekolah Jawa Tengah: Ungaran.

Neisha dan Diva. 2007. Lebih Mewah dengan Plafon Gypsum. http://gypsumzampiet.peperonity.deDiakses pada tanggal 5 Maret 2009.

Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara. 2005. Gipsum. http://tekmira.esdm.go.id
         Diakses pada tanggal 5 Maret 2009.


http://waterforgeo.blogspot.com/2011/02/penambangan-batu-kapur.html repository.upi.edu/operator/.../s_b025_034129_chapter1.pd.  www.google.co.d







1 komentar:

  1. Mohon ijin admin , numpang iklan promosi yaa....
    Kami menjual Batu kapur/ Kapur Aktif / Cao / CaOH2 / Kalsium Oxide / kalsium hidroxie /Limestone/ Quick Lime / Batu gamping / Kapur bakar / Kapur tohor/ Kapur sirih/Cao/ Kalsium Hidroksida/ Kalsium Karbonat / CaCo3 / Kapur pertanian / Kaptan / Kapur padam /Zeolite / Bentonite / Dolomite dll.
    Tersedia mesh 80 s/d Mesh 800 dengan kemasan / packing karung / 25 kg , 50 kg , 500 kg , 1000 kg .

    Untuk informasi lebih lanjut Silahkan hubungi :
    Asep 081281774186
    085793333234

    Simpan nomor dan hubungi jika sewaktu-waktu
    Siap kirim ke seluruh kota di indonesia

    BalasHapus